Burung
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
|
|
Superb Fairy-wren, Malurus cyaneus, juvenile.
|
|
Kerajaan:
|
Animalia
|
Phylum:
|
Chordata
|
Clade:
|
Avialae
|
Kelas:
|
Aves
Linnaeus |
Upakelas
|
|
Pengertian Singkat
Burung atau unggas adalah anggota
kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis
burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang.
Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara
ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Kebanyakan
burung harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah dari berat badan mereka
setiap hari.
Burung gelatik batu Eropa, Parus Major.
Klasifikasi
Klasifikasi
ilmiah burung
pertama kali dikembangkan oleh Francis Willughby dan John Ray pada tahun 1676 dalam edisi Ornithologiae. Carolus Linnaeus merubah klasifikasi tersebut tahun 1758 untuk merancang tata nama biologi yang digunakaan saat ini.
Burung dan manusia
Burung telah
memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis burung,
seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber
protein yang penting; baik daging maupun telurnya.
Distribusi
Persebaran Burung-gereja Rumah telah berkembang secara dramatis
akibat aktivitas manusia.
Burung hidup
dan berkembangbiak pada sebagian besar habitat darat dan pada tujuh benua, hingga mencapai koloni ekstrim mereka pada koloni
perkembangbiakan Petrel Salju hingga pada ketinggian 440
kilometre (270 mil) di pedalaman Antartika. Diversitas tertinggi burung terdapat di
wilayah tropis. Ini juga sudah dipikirkan
sebelumnya bahwa keragaman tertinggi burung adalah hasil dari tingkat spesiasi di daerah tropis, bagaimanapun studi terbaru
menemukan spesiasi tingkat tertinggi di lintang tinggi yang diimbangi dengan
tingkat kepunahan lebih besar daripada di daerah
tropis. Beberapa familia burung telah beradaptasi terhadap kehidupan baik di lautan dunia dan pada diri mereka, dengan beberapa spesies burung laut datang ke darat hanya untuk
berkembangbiak dan beberapa penguin telah tercatat menyelam hingga
kedalaman 300 metre (980 ft).
Banyak
spesies burung yang telah membangun populasi perkembangbiakan di wilayah mereka
yang diintroduksi oleh manusia. Beberapa introduksi memang
disengaja; contohnya Puyuh Biasa, diintroduksi ke seluruh dunia
sebagai burung buruan. Yang lain karena ketidaksengajaan,
seperti pembentukan populasi Parkit Pendeta liar di beberapa kota di Amerika Utara setelah pelarian mereka dari penangkaran. Beberapa spesies, termasuk Kuntul Kerbau, Karakara Kepala-kuning dan Kakatua Galah, memiliki telah menyebar secara
alami melampaui
rentang asli mereka sebagai praktek agrikultural yang membuat habitat baru mereka
yang sesuai.
Ekologi
Sebagian
besar burung menempati berbagai lokasi dalam ekologi. Sementara beberapa burung umum
yang lain menempati tempat yang sangat khusus di habitatnya atau berdasarkan dimana letak jenis
makanannya berada. Bahkan di dalam sebuah habitat tunggal, seperti hutan, area ini bisa ditempati oleh berbagai jenis burung
yang bervariasi, dengan beberapa spesies hidup dalam hutan kanopi, beberapa di bawah kanopi itu
sendiri, serta beberapa yang lainnya dalam dalam hutan itu sendiri. Burung yang
hidup di sekitar perairan umumnya mencari makanan dengan memancing, memakan
tanaman, dan membajak makanan hewan lain. Burung pemangsa mengkhususkan diri pada berburu
hewan atau burung lain.
Macam-macam burung
- Anis merah
- Anis Kembang
- Ayam
- Branjangan
- Cendana
- Burung Cenderawasih
- Cendet
- Cucak Rawa
- Decu
- Dederuk Jawa
- Elang alap jambul
- Elang bondol
- Burung Jalak
- Kacer
- Burung Kakatua
- Kenari
- Kutilang
- Love Bird
- Burung Merak
- Merbah
- Burung Merpati
- Burung Murai Batu
- Burung Murai Daun/Cucak ijo
- Burung Perkukut
- Burung Perenjak Jawa
- Pinguin
- Burung Punai
- Tledekan atau sulingan
- Tiktok
Ancaman
Indonesia menjadi pemilik dari 1.594 jenis spesies burung dan menjadi negara ke lima terbesar dunia dari 10.000
jenis satwa itu yang kini berkembang biak. Hanya saja populasi yang banyak itu kini terancam punah
akibat rusaknya habitat mereka yang menjadi tempat berkembang biak dan mencari
makanan. Kini lima puluh persen jenis burung di dunia terancam punah karena habitatnya terusik kegiatan manusia.
Semisal,
jenis-jenis merpati hutan (Columba sp.), uncal (Macropygia sp.), delimukan (Chalcopaps sp. dan Gallicolumba sp. ), pergam (Ducula sp.), dan walik (Ptilinopus sp.) merupakan keluarga merpati yang memiliki ketergantungan sangat
tinggi dengan habitat hutan.
Itu hanyalah segelintir pengetahuan tentang hewan yang biasa terbang di langit (atawa burung), pada postingan selanjutnya, akan kita bahas mengenai salah satu jenis burung atau kita khususkan pada burung Finch atau burung emprit atau burung pipit.
Sekian postingan dari kami kali ini, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar